Selasa, 26 Juli 2011

PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA TENTANG PENDIDIKAN


Pada jaman kemajuan teknologi sekarang ini, sebagian besar manusia dipengaruhi perilakunya oleh pesatnya perkembangan dan kecanggihan teknologi (teknologi informasi). Banyak orang terbuai dengan teknologi yang canggih, sehingga melupakan aspek-aspek lain dalam kehidupannya, seperti pentingnya membangun relasi dengan orang lain, perlunya melakukan aktivitas sosial di dalam masyarakat, pentingnya menghargai sesama lebih daripada apa yang berhasil dibuatnya, dan lain-lain. 
Seringkali teknologi yang dibuat manusia untuk membantu manusia tidak lagi dikuasai oleh manusia tetapi sebaliknya manusia yang terkuasai oleh kemajuan teknologi. Manusia tidak lagi bebas menumbuhkembangkan dirinya menjadi manusia seutuhnya dengan segala aspeknya. Keberadaan manusia pada zaman ini seringkali diukur dari “to have” (apa saja materi yang dimilikinya) dan “to do” (apa saja yang telah berhasil/tidak berhasil dilakukannya) daripada keberadaan pribadi yang bersangkutan (“to be” atau “being”nya). Dalam pendidikan perlu ditanamkan sejak dini bahwa keberadaan seorang pribadi, jauh lebih penting dan tentu tidak persis sama dengan apa yang menjadi miliknya dan apa yang telah dilakukannya. Sebab manusia tidak sekedar pemilik kekayaan dan juga menjalankan suatu fungsi tertentu. Pendidikan yang humanis menekankan pentingnya pelestarian eksistensi manusia, dalam arti membantu manusia lebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai manusia yang utuh berkembang (menurut Ki Hajar Dewantara menyangkut daya cipta (kognitif), daya rasa (afektif), dan daya karsa (konatif)). Singkatnya, “educate the head, the heart, and the hand !”
Di tengah-tengah maraknya globalisasi komunikasi dan teknologi, manusia makin bersikap individualis. Mereka “gandrung teknologi”, asyik dan terpesona dengan penemuan-penemuan/barang-barang baru dalam bidang iptek yang serba canggih, sehingga cenderung melupakan kesejahteraan dirinya sendiri sebagai pribadi manusia dan semakin melupakan aspek sosialitas dirinya. Oleh karena itu, pendidikan dan pembelajaran hendaknya diperbaiki sehingga memberi keseimbangan pada aspek individualitas ke aspek sosialitas atau kehidupan kebersamaan sebagai masyarakat manusia. Pendidikan dan pembelajaran hendaknya juga dikembalikan kepada aspek-aspek kemanusiaan yang perlu ditumbuhkembangkan pada diri peserta didik.
Ki Hajar Dewantara, pendidik asli Indonesia, melihat manusia lebih pada sisi kehidupan psikologiknya. Menurutnya manusia memiliki daya jiwa yaitu cipta, karsa dan karya. Pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang. Pengembangan yang terlalu menitikberatkan pada satu daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan perkembangan sebagai manusia. Beliau mengatakan bahwa pendidikan yang menekankan pada aspek intelektual belaka hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakatnya. Dan ternyata pendidikan sampai sekarang ini hanya menekankan pada pengembangan daya cipta, dan kurang memperhatikan pengembangan olah rasa dan karsa. Jika berlanjut terus akan menjadikan manusia kurang humanis atau manusiawi.
Dari titik pandang sosio-anthropologis, kekhasan manusia yang membedakannya dengan makhluk lain adalah bahwa manusia itu berbudaya, sedangkan makhluk lainnya tidak berbudaya. Maka salah satu cara yang efektif untuk menjadikan manusia lebih manusiawi adalah dengan mengembangkan kebudayaannya. Persoalannya budaya dalam masyarakat itu berbeda-beda. Dalam masalah kebudayaan berlaku pepatah:”Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.” Manusia akan benar-benar menjadi manusia kalau ia hidup dalam budayanya sendiri. Manusia yang seutuhnya antara lain dimengerti sebagai manusia itu sendiri ditambah dengan budaya masyarakat yang melingkupinya.
Ki Hajar Dewantara sendiri dengan mengubah namanya ingin menunjukkan perubahan sikapnya dalam melaksanakan pendidikan yaitu dari satria pinandita ke pinandita satria yaitu dari pahlawan yang berwatak guru spiritual ke guru spiritual yang berjiwa ksatria, yang mempersiapkan diri dan peserta didik untuk melindungi bangsa dan negara. Bagi Ki Hajar Dewantara, para guru hendaknya menjadi pribadi yang bermutu dalam kepribadian dan kerohanian, baru kemudian menyediakan diri untuk menjadi pahlawan dan juga menyiapkan para peserta didik untuk menjadi pembela nusa dan bangsa. Dengan kata lain, yang diutamakan sebagai pendidik pertama-tama adalah fungsinya sebagai model atau figure keteladanan, baru kemudian sebagai fasilitator atau pengajar. Oleh karena itu, nama Hajar Dewantara sendiri memiliki makna sebagai guru yang mengajarkan kebaikan, keluhuran, keutamaan. Pendidik atau Sang Hajar adalah seseorang yang memiliki kelebihan di bidang keagamaan dan keimanan, sekaligus masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Modelnya adalah Kyai Semar (menjadi perantara antara Tuhan dan manusia, mewujudkan kehendak Tuhan di dunia ini). Sebagai pendidik yang merupakan perantara Tuhan maka guru sejati sebenarnya adalah berwatak pandita juga, yaitu mampu menyampaikan kehendak Tuhan dan membawa keselamatan.
Ki Hajar Dewantarapun menyampaikan pepatah bijak yang maknanya sangat dalam. “Ing Ngarso Sung Tulodho” yaitu ketika di depan publik, kita harus bisa memberikan contoh atau teladan yang baik untuk orang lain. Yang kedua adalah “Ing Madyo Mangun Karsa” ketika di tengah atau di antara publik, kita harus mangun karso atau bekerja keras dan membangun kinerja yang baik. Yang terakhir adalah “Tut Wuri Handayani” yaitu ketika kita ada di belakang, kita harus memberi semangat dan motivasi untuk orang lain.
Manusia merdeka adalah tujuan pendidikan Taman Siswa. Merdeka baik secara fisik, mental dan kerohanian. Namun kemerdekaan pribadi ini dibatasi oleh tertib damainya kehidupan bersama dan ini mendukung sikap-sikap seperti keselarasan, kekeluargaan, musyawarah, toleransi, kebersamaan, demokrasi, tanggungjawab dan disiplin. Sedangkan maksud pendirian Taman Siswa adalah membangun budayanya sendiri, jalan hidup sendiri dengan mengembangkan rasa merdeka dalam hati setiap orang melalui media pendidikan yang berlandaskan pada aspek-aspek nasional. Landasan filosofisnya adalah nasionalistik dan universalistik. Nasionalistik maksudnya adalah budaya nasional, bangsa yang merdeka dan independen baik secara politis, ekonomis, maupun spiritual. Universal artinya berdasarkan pada hukum alam (natural law), segala sesuatu merupakan perwujudan dari kehendak Tuhan. Prinsip dasarnya adalah kemerdekaan, merdeka dari segala hambatan cinta, kebahagiaan, keadilan, dan kedamaian tumbuh dalam diri (hati) manusia. Suasana yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan adalah suasana yang berprinsip pada kekeluargaan, kebaikan hati, empati, cintakasih dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya. Maka hak setiap individu hendaknya dihormati; pendidikan hendaknya membantu peserta didik untuk menjadi merdeka dan independen secara fisik, mental dan spiritual; pendidikan hendaknya tidak hanya mengembangkan aspek intelektual sebab akan memisahkan dari orang kebanyakan; pendidikan hendaknya memperkaya setiap individu tetapi perbedaan antara masing-masing pribadi harus tetap dipertimbangkan; pendidikan hendaknya memperkuat rasa percaya diri, mengembangkan hara diri; setiap orang harus hidup sederhana dan guru hendaknya rela mengorbankan kepentingan-kepentingan pribadinya demi kebahagiaan para peserta didiknya. Peserta didik yang dihasilkan adalah peserta didik yang berkepribadian merdeka, sehat fisik, sehat mental, cerdas, menjadi anggota masyarakat yang berguna, dan bertanggungjawab atas kebahagiaan dirinya dan kesejahteraan orang lain. Metode yang yang sesuai dengan sistem pendidikan ini adalah sistem among yaitu metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah dan asuh (care and dedication based on love). Yang dimaksud dengan manusia merdeka adalah seseorang yang mampu berkembang secara utuh dan selaras dari segala aspek kemanusiaannya dan yang mampu menghargai dan menghormati kemanusiaan setiap orang. Oleh karena itu bagi Ki Hajar Dewantara pepatah ini sangat tepat yaitu “educate the head, the heart, and the hand”.
Guru yang efektif memiliki keunggulan dalam mengajar (fasilitator); dalam hubungan (relasi dan komunikasi) dengan peserta didik dan anggota komunitas sekolah; dan juga relasi dan komunikasinya dengan pihak lain (orang tua, komite sekolah, pihak terkait); segi administrasi sebagai guru; dan sikap profesionalitasnya. Sikap-sikap profesional itu meliputi antara lain: keinginan untuk memperbaiki diri dan keinginan untuk mengikuti perkembangan zaman. Maka penting pula membangun suatu etos kerja yang positif yaitu: menjunjung tinggi pekerjaan; menjaga harga diri dalam melaksanakan pekerjaan, dan keinginan untuk melayani masyarakat. Dalam kaitan dengan ini penting juga performance/penampilan seorang profesional: secara fisik, intelektual, relasi sosial, kepribadian, nilai-nilai dan kerohanian serta mampu menjadi motivator. Singkatnya perlu adanya peningkatan mutu kinerja yang profesional, produktif dan kolaboratif demi pemanusiaan secara utuh setiap peserta didik.

Akhirnya kita perlu menyadari bahwa tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia muda. Pendidikan hendaknya menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih manusiawi, berguna dan berpengaruh di masyarakatnya, yang bertanggungjawab atas hidup sendiri dan orang lain, yang berwatak luhur dan berkeahlian. Semoga!

Jumat, 22 Juli 2011

Masih Berjuang Menjadi Negara Maritim

KOMPAS.com - Indonesia dengan luas wilayahnya yang sebagian besar lautan, sepantasnya disebut negara maritim. Namun, sebutan negara maritim yang sudah melekat pada masyarakat Indonesia ternyata belum terbukti. Masih banyak yang harus diperbaiki terutama dalam hal eksplorasi kelautan.

Hal ini disampaikan Prof. Jamaludin Jompa dari Coral... Reef Rehabilitation and Management dalam forum weekend tentang Konservasi Kelautan Indonesia. "Apa yang menunjukkan kita negara maritim? Penelitian-penelitian kita saja masih terlalu kecil untuk bisa mengetahui potensi maritim yang dimiliki Indonesia," ujar Jamaludin di Newseum, Jakarta, Sabtu (16/7/2011).

Padahal, menurut Jamaludin, Indonesia termasuk ke dalam Coral Triangle, yakni Negara dengan potensi maritim terbesar di dunia. "Di dunia ini, ada tiga besar wilayah yang memiliki potensi maritim terutama terumbu karang terbesar, yakni wilayah Amazon di Amerika, wilayah Congo Basir di Afrika, dan Coral Triangle di Indonesia. Enam puluh persen terumbu karang Indonesia ada di wilayah timur, dengan jumlah lebih dari 500 spesies," jelasnya.

Dr. Yulian Paonganan, Msc, Direktur Indonesia Maritime Institute yang juga hadir dalam forum ini menambahkan, Indonesia memiliki potensi maritim senilai Rp 7 ribu trilyun per tahun. "Angka tersebut bisa didapatkan Indonesia jika potensi maritim dikelola dengan baik. Indonesia adalah negara dengan hasil alam yang besar, namun tidak bisa mengolahnya. Hampir 90 persen potensi migas kita dikelola asing. Bahkan mungkin tidak banyak yang tahu kalau Raja Ampat adalah penghasil nikel terbesar di dunia. Kapal Sinar Kudus yang dibajak kemarin juga membawa nikel Indonesia senilai Rp 6,5 trilyun, padahal baru berupa kapal kecil," ujarnya.

Yulian menambahkan, sayangnya pelaksanaan konservasi kelautan Indonesia masih berbentuk parsial. "Indonesia masih terkotak-kotak dengan desa, kecamatan, kabupaten, padahal pengelolaan sumber daya alam harus terintegrasi, bukan parsial. Contohnya, apa yang dilakukan di gunung, akan berpengaruh di laut. Tapi tidak banyak masyarakat atau aparat pemerintah yang tahu sampai sejauh ini," tambahnya.

Irwan Mulyawan dari Ikatan Sarjana Kelautan, dalam forum ini menambahkan, masalah otonomi memang menjadi salah satu masalah maritim di Indonesia. "Hal-hal yang menyebabkan Indonesia masih jauh dari istilah negara maritim adalah karena tumpang tindihnya masalah otonomi. Para pejabat di daerah masih belum bersinergi untuk mengelola kelautan secara bersama-sama. Selain itu, belum adanya pendanaan khusus untuk pengelolaan. Tapi pengelolaan juga butuh penelitian dan penelitian ini masih sangat minim karena belum ada indikator yang efektif untuk mengukur keseimbangan ekologi," ujar Irwan.

Prof. Jamaludin juga menyampaikan bahwa masalah utama sulitnya Indonesia menjadi negara maritim adalah masalah penelitian. "Kemampuan riset dan teknologi Indonesia masih jauh dari negara lain. Maritim Indonesia masih terlalu misteri untuk dikelola dengan mudah. Indonesia banyak mengalami pencurian karena penelitian yang kurang. Kita tidak tahu bahwa potensi alam kita sudah dicuri oleh negara lain karena pengetahuan kita akan kekayaan laut sangat kurang. Oleh karena itu, masalah fundamental yang harus dibenahi sekarang ini adalah memahami kekayaan laut Indonesia," jelas Jamaludin.

Sementara Yulian menambahkan, Indonesia juga sering melakukan penelitian yang tidak berkelanjutan. "Banyak penelitian yang tidak berkelanjutan. Padahal hasil penelitian harus berupa aplikator agar bisa dipakai untuk eksplorasi. Namun kenyataannya, berapa banyak penelitian mahasiswa yang berhenti setelah mendapat gelar sarjana? Bagaimana dengan pembangunan dermaga yang masih setengah jadi sudah ditinggalkan? Contoh-contoh seperti ini harus menjadi perhatian. Aktivis, akademisi, dan penentu kebijakan di Republik ini harus nyambung. Ketiga elemen ini harus bekerja sama agar penelitian bisa berkelanjutan, diaplikasikan, sekaligus diawasi," ungkapnya.

Prof. Jamaludin mengungkapkan bahwa CTI (Coral Trader Inisiative) bisa diberlakukan di Indonesia. "Seharusnya sebagai wilayah dalam Coral Triangle, Indonesia bisa menjual terumbu karang lebih banyak, namun sekali lagi, hanya apabila dikelola dengan baik. Ada lima hal yang harus diperhatikan agar kita berhasil dalam CTI, yakni bentang laut dikelola secara bersama-sama, bukan per desa atau per kabupaten karena laut merupakan satu kesatuan.

Kedua, Indonesia harus lebih paham isi laut sebelum mengelola ekosistem. Ketiga, kelolah kawasan konservasi laut dalam konteks networking (peneliti-aktifis-penentu kebijakan-pebisnis-masyarakat)​. Keempat adanya kesadaran bahwa spesies harus segera diperbaiki karena keragaman genetika adalah masa depan populasi manusia.

Terakhir, Indonesia harus peduli bahwa perubahan iklim sudah terjadi di laut Indonesia, misalnya dengan terjadinya coral bleaching di mana warna terumbu karang berubah karena polusi sehingga sulit untuk dijual.

Rabu, 20 Juli 2011

Aspek Umum Perikanan dan Kelautan

Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yangdilaksanakan dalam suatu sistem  bisnis perikanan.

Sumber daya ikan adalah potensi semua jenis ikan. Lingkungan sumber daya ikan adalah perairan tempat kehidupan sumber daya ikan, termasuk biota dan faktor alamiah sekitarnya.

Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.

Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apa pun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.

Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan
ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.

Pengelolaan perikanan adalah semua upaya, termasuk proses yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumber daya ikan, dan implementasi serta penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan di bidang perikanan, yang dilakukan oleh pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan untuk mencapai kelangsungan produktivitas sumber daya hayati perairan dan tujuan yang telah disepakati.

Konservasi Sumber Daya Ikan adalah upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya ikan, termasuk ekosistem, jenis, dan genetik untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan
kesinambungannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumber daya ikan.

Kapal Perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi perikanan.

Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan.

Nelayan Kecil adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang menggunakan kapal perikanan berukuran paling besar 5 (lima) gross ton (GT).  

Pembudi Daya Ikan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan pembudidayaan ikan.

Pembudi Daya-Ikan Kecil adalah orang yang mata pencahariannya melakukan pembudidayaan ikan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.  Laut adalah kawasan yang selalu terendam air laut pada saat pasang maupun surut.

Pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan karena kegiatan manusia di daerat seperti penggundulan hutan dan pencemaran.

Panjang Garis Pantai adalah panjang garis yang dibentuk oleh perpotongan garis air surut dengan daratan pantai yang dipakai untuk menetapkan titik terluar di pantai wilayah laut.

Mutasi Pulau adalah perubahan fisik dari suatu pulau, misalnya pulau yang tenggelam atau munculnya pulau baru.

Abrasi adalah proses pengikisan yang terjadi akibat ombak/gelombang pantai atau yang juga disebabkan oleh aktivitas manusia di sekitar wilayah pantai.

Penduduk pesisir dan pulau-pulau kecil adalah semua orang yang berdomisili di pesisir dan pulau-pulau kecil selama 6 (enam) bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 (enam) bulan tetapi bertujuan menetap.

Keluarga pesisir adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempungai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri di pesisir.

Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada didalam lingkungan perairan. Ikan terdiri dari :
a. Pisces (ikan bersirip);
b. Crustacea (udang, rajungan, kepiting dan sebangsanya);
c. Mollusca (kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput dan sebangsanya);
d. Coellenterata (ubur-ubur dan sebangsanya);
e. Echinodermata (teripang, bulu babi dan sebangsanya);
f. Amphibi (kodok dan sebangsanya);
g. Reptilia (buaya, penyu, kura-kura, biawak, ular air dan sebangsanya);
h. Mamalia (paus, lumba-lumba, pesut, duyung dan sebangsanya);
i. Algae (rumput laut dan tumbuh-tumbuhan lain yang hidup didalam air);
j. Biota air lain yang ada kaitannya dengan jenis-jenis tersebut diatas).



Laut adalah kawasan yang selalu terendam air laut pada saat pasang maupun surut.

Pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan karena kegiatan manusia di daerat seperti penggundulan hutan dan pencemaran.

Panjang Garis Pantai adalah panjang garis yang dibentuk oleh perpotongan garis air surut dengan daratan pantai yang dipakai untuk menetapkan titik terluar di pantai wilayah laut.

Ekosistem Laut adalah suatu komunitas tumbuhan, hewan dan organisme laut serta proses yang menghubungkan mereka.
Abrasi Pantai adalah proses pengikisan pantai yang terjadi akibat ombak/gelombang pantai atau yang disebabkan oleh aktivitas manusia di sekitar wilayah pantai.

SUMBERDAYA YANG DAPAT DIPERBAHARUI

Sumberdaya yang dapat diperbaharui yang pemanfaatannya dapat dilakukan perbaharuan baik penanaman, restoking, rehabilitasi dan lain sebagainya. Berikut ini contoh Sumberdaya Yang dapat diperbaharui:
a. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
b. Mangrove adalah komunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut, pantai berlumpur atau berpasir, seperti pohon api-api (Avicennia spp.), bakau (rhizophora spp.)
c. Terumbu Karang adalah hamparan yang sebagian besar biota penyusunnya adalah koloni karang, dimana koloni karang tersusun dari polip karang dari spesies yang sama yang berada pada satu rangka skeleton.
d. Padang Lamun adalah sejenis padang ilalang laut yang tumbuh subur di dasar perairan dangkal, dimana sinar matahari dapat menembus dasar perairan sehingga memungkinkan padang ilalang tersebut berfotosintesis.
e. Pulau-pulau Kecil adalah pulau dengan ukuran kurang atau sama dengan 10.000 km2, jumlah penduduk kurang dari 200.000 jiwa, terpisah dari pulau induk
f. Industri Bioteknologi Kelautan adalah

SUMBERDAYA YANG TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI
a. Pasir Laut adalah bahan galian pasir yang terletak pada wilayah perairan Indonesia yang tidak mengandung unsur mineral golongan A dan/atau golongan B dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.
Yang dimaksud dengan :
Mineral golongan A adalah bahan mineral strategis, seperti minyak bumi, batu bara dan sebagainya.
Mineral golongan B adalah bahan mineral vital, seperti besi, tembaga, emas dan sebagainya.
b. Pengusahaan Pasir Laut adalah kegiatan ekonomi yang meliputi usaha pertambangan, pengerukan, pengangkutan dan ekspor pasir laut. Unit usaha yang dicacah meliputi unit usaha penambangan pasir di laut maupun di pantai/pesisir desa di sepanjang garis pasang surut pantai. Jumlah unit yang dicacah meliputi usaha yang berbadan hukum maupun perorangan
c. Garam adalah mineral yang komponen utamanya adalah Natrium Chlorida (NaCl) dan senyawa lainnya yang merupakan hasil pengolahan air laut/danau dengan penguapan sinar matahari maupun berasal dari barang tambang.
d. Luas Lahan Pergaraman adalah luas lahan yang digunakan untuk kegiatan penguapan air laut/ekstraksi garam. Luas lahan yang dicacah adalah luas areal di daerah survei. Luas Kotor adalah tidak hanya luas permukaan air yang digunakan untuk penguapan air laut saja, tetapi termasuk juga luas tanah/galengan/tanggul dan lain-lain. Luas Air adalah luas bersih perairan yang betul-betul digunakan untuk pergaraman. Disini luas galengan/tanggul dan lain-lain, tidak dimasukkan kedalam luas lahan pergaraman.
e. Produksi Garam mencakup semua hasil penguapan air laut berupa kristal yang dihasilkan/dipanen di lahan-lahan pembuatan garam yang diusahakan oleh rumah tangga pergaraman (pegaram) maupun perusahaan/industri pergaraman. Yang dicacah sebagai produksi tidak hanya jumlah garam yang dijual, tetapi juga garam yang digunakan untuk kebutuhan masak rumah tangga pergaraman atau yang diberikan kepada tenaga kerja/buruh sebagai upah. Data produksi tidak mencakup hasil garam yang dibuang karena diketahui terkena racun atau pencemaran.
f. Pegaram adalah orang yang bertempat tinggal di daerah pantai yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam kegiatan penguapan air laut untuk menghasilkan kristal garam. Dalam hal pergaraman, yang disebut sebagai petani garam adalah orang (baik anggota rumah tangga maupun buruh) yang secara langsung aktif melakukan pekerjaan dalam proses penguapan air laut.
g. Pengangkatan Benda Berharga Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) adalah usaha yang dilakukan untuk mengangkat benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam dengan usia lebih besar atau sama dengan 50 tahun, meliputi :
a. Emas
b. Perak
c. Tembaga
d. Tanah Liat Keramik
e. Lainnya

ENERGI KELAUTAN
a. Energi Pasang Surut adalah energi yang terbentuk oleh gradient pasang dan surut air laut
b. Energi Angin adalah energi yang terbentuk oleh pergerakan udara yang memutar kincir angin
c. Energi Gelombang adalah energi yang terbentuk oleh gelombang air laut
d. Energi OTEC (Ocean Thermal Energy Coversion) adalah konversi energi dari panas air laut menjadi energi listrik atau energi lainnya

JASA-JASA LINGKUNGAN
a. Pasir Laut adalah bahan galian pasir yang terletak pada wilayah perairan Indonesia yang tidak mengandung unsur mineral golongan A dan/atau golongan B dalam jumlah yang berarti
b. Perhubungan dan Kepelabuhanan adalah
c. Penampungan (penetralisir) limbah adalah penetralisir alami atau buatan yang dapat berfungsi menfilter limbah atau sampah agar tidak masuk ke perairan pesisir maupun laut misalnya mangrove atau penampungan limbah sebelum dibuat ke darat

Tipologi Pemanfaatan Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
Tipologi pemanfaatan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil adalah semua tipe/jenis pemanfaatan sumberdaya yang menggunakan sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil

SUMBERDAYA LAUT HIDUP
Sumberdaya laut hidup adalah semua sumberdaya laut yang hidup yang diperoleh dari laut. Di antara sumberdaya laut hidup adalah
a. Perikanan tradisional adalah cara budidaya, cara penangkapan atau pemanfaatan sumberdaya ikan lainnya yang dilakukan dengan cara tradisional
b. Perikanan artisanal adalah budidaya, cara penangkapan atau pemanfaatan sumberdaya ikan lainnya yang dilakukan dengan cara artisanal
c. Perikanan industri adalah cara budidaya, penangkapan atau pemanfaatan sumberdaya ikan lainnya yang dilakukan dengan skala industri
d. Marine Aquaculture perikanan adalah budidaya perikanan yang dilakukan di laut
e. Budidaya rumput laut adalah pengembang biakan atau pembudidayaan rumput laut (jenis Cottoni, chlorella, dst)
f. Budidaya laut lainnya adalah pengembang biakan atau pembudidayaa sumberdaya hayati laut selain budidaya rumput laut misalnya cucumber laut, snails, shells, corals, pearls, dll
g. Ikan dalam arti luas, adalah semua makhluk hidup yang hidup di air yang bernapas dengan insang atau dengan paru-paru misalnya mamalia dan ikan
h. Mamalia laut konsumsi adalah jenis mamalia laut yang dimanfaatkan untuk konsumsi bukan untuk atraksi
i. Atraksi mamalia laut untuk marine tourism adalah mamalia laut yang dimanfaatkan untuk atraksi laut misalnya lumba-lumba untuk berbagai atraksi
j. Aplikasi marine bioteknologi adalah pemanfaatan organisme laut atau proses untuk pengembangan produk bioteknologi

NAVIGASI DAN KOMUNIKASI
a. Tambat labuh kapal atau jetty adalah tempat menyandarkan kapal pada saat berlabuh di pinggir pantai
b. Pelabuhan Perikanan adalah tempat tambat labuh kapal-kapal yang digunakan untuk menangkap ikan
c. Petunjuk Navigasi adalah bangunan atau peralatan peralatan yang mengarahkan kapal ketika akan berlabuh atau memberi rambu-rambu agar kapal menghindari melewati suatu jalur di laut dangkal atau arus laut yang membahayakan.
d. Kabel komunikasi adalah kabel yang dipasang di pesisir atau di bawah laut yang pemasangannya ditujukan untuk komunikasi

MINERAL DAN SUMBERDAYA ENERGI
a.Eksplorasi dan produksi hidrokarbon (minyak dan gas) adalah semua jenis eksplorasi dan produksi hidrokarbon berupa minyak gas dan hidrokarbon lainnya yang dilakukan di kawasan pesisir, laut atau pulau-pulau kecil
b. Off shore dari pengeboran, jaringan pipa, platform dan instalasi adalah
c. Eksploitasi pasir dan agregat dari mineral adalah pemanfatan sumberdaya pasir, pembuatan besi, emas, deposit piringan, mangan, polymetallic sulfide
d. Energi Kelautan adalah pemanfaatan energi untuk pembangkit energi gerak menjadi energi listrik misalnya energi gelombang, energi pasut, Ocean thermal energy convertion

PARIWISATA DAN REKREASI
a. Hotel adalah tempat penginapan yang berukuran lebih besar dan lebih mewah dibandingkan penginapan biasanya kemewahan hotel diukur dari bintang 1 – bintang 5. bintang lima berarti hotel paling mewah
b. Penginapan di pesisir pantai adalah tempat beristirahat berupa rumah yang dilengkapi dengan tempat tidur dan fasilitas istirahat lainnya
c. Infrastruktur Pariwisata Bahari adalah semua jenis infrastruktur yang mendukung pariwisata bahari misalnya akses jalan menuju pantai atau pulau-pulau kecil, tempat rekreasi, dan sebagainya
d. Kolam Renang air laut adalah tempat berenang yang dibangun di pingiran pantai untuk mandi dan rekreasi
e. Penyelaman Laut adalah tempat melakukan penyelaman di laut
f. Taman Nasional Laut
g. Rekreasi Perikanan adalah tempat rekreasi yang menggunakan sumber daya perikanan sebagai daya tarik misalnya memancing dari atas kapal, rekreasi kapal sambil menangkap ikan dan lain sebainya.

PENCEGAHAN LIMBAH, POLUSI LAUT DAN PESISIR
a. Fasilitas Pengolahan Limbah Industri adalah fasillitas pengolahan limbah sampai tidak berbahaya dan dapat dibuang ke laut
b. Sewage disposal adalah
c. Dumping of dredged materials adalah
d. Disposal of other wastes adalah
e. Penetralisir polusi laut adalah penetralisir limbah pertanian, run off, sedimentasi air sungai, tanah merah
f. Alat Penyerap Minyak dan benda beracun lainnya adalah peralatan yang digunakan untuk menyerap minyak atau benda-benda beracun lainnya yang masuk ke pesisir dan laut.

PRETOKSI KUALITAS LAUT DAN PESISIR
a. Kawasan konservasi laut adalah kawasan laut yang memiliki fungsi tertentu yang ditetapkan berdasarkan kriteria karakteristik, fisik, biologi, sosial dan ekonomi, untuk dipertahankan keberadaannya guna melindungi sumberdaya ikan, tempat persinggahan dan atau alur migrasi biota laut lainnya.
b. Daerah Perlindungan Laut adalah kawasan konservasi laut daerah yang dikelola oleh masyarakat setempat serta ditetapkan dalam peraturan desa untuk kepentingan konservasi sumberdaya ikan dan lingkungannya termasuk wisata bahari, rekreasi, pendidikan dan penelitian sesuai dengan potensi sumberdaya yang ada.
c. Suaka Perikanan adalah kawasan perairan tertentu, baik air tawar, payau, maupun laut dengan kondisi dan ciri tertentu sebagai tempat berlindung/berkembang biak jenis sumber daya ikan tertentu, yang berfungsi sebagai daerah perlindungan.
d. Taman wisata alam laut adalah Kawasan Konservasi Perairan dengan tujuan untuk dimanfaatkan bagi kepentingan wisata perairan dan rekreasi.
e. Cagar Budaya adalah kawasan suaka budaya yang karena keberadaannya mempunyai kekhasan yang bernilai budaya yang perlu dilindungi.
f. Cagar alam adalah Kawasan suaka alam di perairan yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan biota tertentu dengan ekosistemnya, atau ekosistem tertentu yang dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.
g. Proteksi Kualitas laut oleh perubahan cuaca global adalah peralatan untuk memproteksi kualitas lingkungan akibat perubahan cuaca global
h. Proteksi laut dari transportasi dan bahan material lainnya adalah Peralatan proteksi lingkungan laut dan pesisir dari polusi laut misalnya proteksi dari bahan-bahan kimia dan radioaktif
i. Proteksi Laut dan Pesisir adalah pembuatan kawasan untuk tujuan proteksi spesies tertentu pada kawasan tertentu misalnya proteksi terumbu karang, proteksi spesies langka lainnya.
j. Proteksi Sumberdaya budaya adalah proteksi suatu kawasan yang memiliki nilai budaya misalnya situs agama, situs arkeologi, dst)
k. Proteksi Laut dari Spesies Berbahaya adalah proteksi laut dari perpindahan spesies berbahaya (allien)
l. Pemantauan dan Pencegahan Blooming Alga berbahaya adalah pemantauan dan pencegahan terjadinya blooming alga berbahaya pada suatu kawasan laut maupun kawasan pesisir.

PENGELOLAAN PANTAI
a. Control Erosi adalah Stasiun atau Peralatan untuk mengontrol proses erosi di wilayah pesisir
b. Pembangunan Proteksi Struktur Pantai adalah Pembangunan Alat Proteksi atua bangunan untuk memproteksi struktur pantai atau vegetasi pantai untuk menjaga stabilitas struktur pantai
c. Proteksi Perubahan Pantai adalah Pemantauan terjadinya proses perubahan pantai menjadi bentuk lain pemanfaatanya
d. Proteksi Bahaya yang terjadi di wilayah pantai adalah proteksi bahaya-bahaya yang terjadi di wilayah pantai misalnya akibat sea-level-rise, tsunami, rob, dan sebagainya.

LAUT UNTUK PENELITIAN
a. Oceanografi adalah pengembangan ilmu melalui penelitian tipologi laut misalnya tipe gelombang, pasut, arus, suhu permukaan laut dan seterusnya
b. Proses geologi pesisir adalah proses geologi yang terjadi di wilayah pesisir, meliputi pembentukan pesisir, jenis dan batuan misalnya
c. Penelitian Perikanan dan Mamalia Laut adalah penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan dan pemanfaatan perikanan dan mamalia laut
d. Biologi Laut adalah mempelajari kehidupan yang terjadi di laut
e. Keaneka ragaman hayati laut adalah mempelajari keaneka ragamanan hayati yang ada di laut.
f. Bioteknologi adalah pemanfaatan biota laut untuk tujuan pengembangan produk tertentu
g. Arkeologi adalah penelitian yang berkaitan dengan kehidupan masa lampau dilihat dari proses yang terjadi di laut
h. Sosial budaya maritim adalah kehidupan sosial budaya masyarakat laut dan pesisir, misalnya sasi di maluku, panglima laot di aceh dan lain sebagainya.

USAHA KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL LAINNYA
Usaha Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Lainnya adalah usaha yang dilakukan oleh penduduk di sektor kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang belum tercakup dalam kegiatan usaha di atas.
a. SPDN/SPBN (Solar Packed Dealer untuk Nelayan/Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan) adalah tempat/stasiun pengisian bahan bakar minyak (BBM) solar yang diperuntukkan bagi masyarakat pesisir/nelayan dengan harga yang sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
b. Kedai Pesisir adalah unit usaha yang bertujuan untuk melayani kebutuhan bahan pokok dan kebutuhan usaha bagi masyarakat pesisir berbentuk “outlet” dengan sistem swalayan. Kedai pesisir ini breperan sebagai supplier bagi warung-warung sejenis di sekitarnya dan diharapkan dapat menekan harga sampai pada tingkat harga yang sama di Kabupaten/Kota.
c. Sarana Komunikasi dengan Tenaga Surya merupakan sarana telepon umum yang memanfaatkan satelit dengan memanfaatkan energi surya sebagai sumber tenaga.
d. Sarana Air Bersih adalah pengadaan air bersih dengan memanfaatkan mata air atau pembuatan sumur tradisional, selanjutnya didistribusikan kemasyarakat dengan menggunakan pompa air melalui bak penampung.
e. Jetty adalah dermaga yang letaknya tidak tepat ditepi daratan namun menjorok ke laut sehingga dihubungkan dengan sejenis jembatan (trestle).
f. Listrik Tenaga Surya (LTS) adalah sarana pembangkit listrik yang memanfaatkan energi surya.
o. LKM berbasis Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina (LEPP-M3) adalah lembaga keuangan mikro yang dimiliki masyarakat pesisir yang bergerak di bidang jasa keuangan dengan sasaran usaha-usaha kecil masyarakat pesisir. LEPP-M3 dikelola secara mandiri, tidak bekerjasama dengan bank.
p. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah lembaga yang mengelola jasa keuangan untuk mendorong perekonomian usaha mikro dalam bentuk permodalan dengan sasaran usaha mikro masyarakat luas.
q. LKM Swamitra Mina merupakan salah satu unit usaha milik koperasi yang bergerak di bidang pelayanan permodalan bagi masyarakat pesisir terutama untuk segmen usaha mikro. LKM Swamitra Mina pengelolaannya bekerjasama dengan bank


DAFTAR ISTILAH UNTUK BAGIAN CATATAN

Marine ecotourism = kegiatan pariwisata laut yang menonjolkan keindahan ekosistem laut/pantai

Main Land = pulau utama contohnya Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Sumatera, Pulau Papua, Pulau Maluku

Situs = Peninggalan bersejarah pada masa lampau yang telah berumur ratusan tahun dan menyimpan catatah sejarah

Sea rancing = usaha penangkapan ikan yang disertai upaya restoking/pengkayaan sumberdaya ikan, umumnya dilakukan pada teluk dengan kelembagaan yang baik untuk mengelola sumberdaya. Kelembagaan bisa berupa lembaga kearifan lokal seperti Sasi di Maluku, Awik-awik di Lombok

Energi OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion) = adalah energi/panas yang dihasilkan oleh laut aikbat konversi energi. Misalnya energi gelombang menjadi pembangkit listrik.

Energi pasut = energi yang dihasilkan oleh gradient pasut dan dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik

Restoking sumberdaya = upaya pengkayaan sumberdaya melalui upaya menjaga tempat-tempat bertelur ikan. Misalnya tempat bertelur penyu muaupun ikan-ikan ekonomis penting maupun ikan endemik

Abarsi = penggerusan wilayah pesisir/pantai akibat terganggunya pola arus menyusur pantai

Reklamasi = bertambahnya wilayah pantai akibat penimbunan wilayah pesisir/pantai ke arah laut

Konversi lahan = perubahan status lahan akibat aktivitas manusia, misalnya mangrove menjadi lahan tambak atau lahan tambak ditanami mangrove